Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan (PSKP), Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendibudristek) bersama UNICEF (United Nations Childrens’ Fund) dan Cambridge Education (Mott Mac Donalds trading as Cambridge Education) sedang melaksanakan kajian tentang Pendidikan Non Formal sebagai Jalur Pembelajaran Alternatif bagi Anak Tidak Sekolah (ATS). Adapun tujuan kajian ini adalah untuk memahami tantangan yang dihadapi serta peluang dan praktik baik yang ada dalam pelaksanaan layanan pendidikan non formal yang dapat digunakan sebagai rujukan untuk merumuskan rekomendasi dan strategi dalam memperkuat dan meningkatkan aksesibilitas, inklusivitas kualitas, dan relevansi layanan pendidikan non formal, khususnya bagi anak dan remaja yang memilih untuk kembali belajar melalui layanan pendidikan ini. Kajian ini juga diharapkan dapat mengidentifikasi dukungan yang diperlukan bagi pemulihan pembelajaran anak yang terpaksa putus sekolah akibat dampak pandemi COVID-19. PKBM Mawar terpilih menjadi salah satu responden/informan dalam kajian tersebut. Kegiatan ini dipimpin oleh koordinator tim peneliti Eko Cahyono didampingi oleh Suryanto dari UNICEF dan Lurah Waetuwo Syamsul Rijal, S.Sos.
Saat ini lokasi pembelajaran PKBM Mawar juga masih butuh perhatian karena gedung yang digunakan saat ini sangat terbatas sehingga proses pembelajaran antara siswa paket A, B dan C harus bergiliran. Harapan ketua PKBM agar ada perhatian dari pihak yang terkait sehingga bisa mendapatkan bantuan gedung dan tutor yang telah mengabdi memiliki kesempatan juga untuk bisa ikut pelatihan sertifikasi guru.
